Pages

Subscribe:
  • Tuti Nurbaeti

    Mencoba untuk aktif di dunia maya dengan terus belajar dan belajar mencari pengetahuan baru

  • Mencoba untuk bermimpi

    Dunia itu ternyata luas juga, aku hanya bisa menjelajahi sedikit dari dunia itu. Sekarang ku mencoba menjelajah dunia hanya sekadar melihat dari gambaran maya

  • PSAA Tumpuan Harapan

    Jln. Mangunharja No. 23 Linggawangi Leuwisari Tasikmalya 46464...

Sabtu, 03 Maret 2012

Sudahkah kita lakukan sesuatu ?

Segala puji hanya bagi Mu Ya Allah, di genggaman-Mu segala apa yang ada di alam, Engkau yang Maha Pengampun atas dosa dan kesalahan, Maha penerima Taubat dari hamba-Mu yang bertaubat. Engkau yang Maha Dahsyat siksa-Nya, Engkau yang Maha Luas Karunia-Nya, Tiada Illah yang Haq kecuali Engkau.
Saudaraku...Sungguh “Tiada suatu haripun yang fajarnya menyingsing dari ufuk timur melainkan ia berseru:”Wahai anak Adam! Aku adalah makhluk yang baru dan aku menjadi saksi seluruh amal perbuatanmu, maka ambillah bekal dari padaku, sungguh aku tidak akan pernah kembali lagi hingga datangnya hari kiamat nanti” (H.R. Abu Nu’aim).
Saudaraku ...
Bila detik, menit dan hari terus berlalu dan tak pernah kembali... lalu apa yang bisa sudah kita lakukan untuk menyongsong Yaumul Hisab?. Sekiranya detik dan menit dalam hidup kita hanya bernilai rupiah dan dolar atau materi semata, apakah kira-kira yang akan menjadi pemberat amal kita kelak? Jika langkah-langkah kaki kita yang menapaki bumi ini hanya sebatas rutinitas yang hampa akan nilai kesholihan, mampukah kiranya kita memijak panasnya bumi Mahsyar kelak? Dan kalaukah lemahnya ketaatan diri kita ini yang dominan, bisakah kita menerima raport amal kita kelak dengan tangan kanan?
Wahai saudara, mari kita tengok diri kita, yang saat ini sedang penat dan letih, yang tersungkur di bawah tindihan beban hubbuddunya. Mari kita belai jiwa kita, yang saat ini sedang suntuk dan gelisah dihadapkan onggokan noda dan dosa, maksiat dan kesalahan. Mari kita tengok kebelakang tapak-tapak kehidupan kita dan juga pandang kedepan arah perjuangan ini, ceramati arahan uswah kita Muhammad SAW: “ Wahai sekalian manusia, sungguh... dalam hidup kalian ada rambu-rambu petunjuk jalan, maka ikutilah rambu-rambu itu dan sungguh pada hidup kalian ada batas akhir, maka berhentilah pada batas  yang telah ditentukan. Sesungguhnya seorang mukmin itu, senantiasa berada pada rasa takut, antara kehidupan yang telah ia lalui, dimana ia tidak tahu apa yang ditetapkan Allah terhadap dirinya – Apakah Allah catat dia bersama orang-orang shaleh atau sebaliknya? – dan waktu hidup masih tersisa, dimana ia tidak tahu apa yang ditetapkan Allah terhadapnya. – Apakah Husnul Khotimah ataukah sebaliknya na’udzubillah? Karena itu hendaklah seorang hamba mengoptimalkan potensi dirinya untuk menyelamatkan dirinya sendiri, menggunakan kehidupan dunianya sebaik-baiknya untuk membangun kemegahan akhiratnya, menggunakan masa muda sebelum waktu tua dan mengoptimalkan detik-detik kehidupan ini sebelum ajal, demi Dzat yang jiwa Muhammad digenggamanNya, sesudah kematian tak ada kepayahan, sesudah kehidupan dunia ini tak ada kehidupan, melainkan Syurga atau Neraka” (H.R. Ibnu Abbas)
Saudaraku, sungguh perjalanan hidup kita panjang dan melelahkan, bekal kita amatlah sedikit, sedang tempat kembali kita ...? Kita tidak tahu saudaraku ...!Apakah Syurga ataukah Neraka? Maka saudaraku apa yang bisa kita lakukan saat ini untuk meraih keindahan hidup kelak, lakukanlah dengan terus mencermati Kalam Rabb kita (QS. At-Taubah 9:105) “Berkerjalah, berbuatlah, beramalah, Allah dan Rasulnya juga orang-orang beriman akan senantisa melihat amal-amalmu! Hanya kepada Allah kembali kita, Amin.

Khairudin Barbarosa

oleh : Imron Amrullah
Dikutif dari Daarut Tarbiyah Edisi Perdana, Th, I/ Rabbi’ul Akhir 1424/ Juni 2003
Bagi anda yang pernah Membaca komik Asterix tentu mengenali sosok bajak laut apes yang selalu jadi bulan-bulanan Asterix dan Obelix yang merupakan orang-orang Galia, Pracis kuno. Bajak laut dengan jenggot berwarna merah itu berikut teman-temannya selalu saja digambarkan sebagai kumpulan bajak laut yang bernasib sial dan gagal didalam profesinya, siapakah sebenarnya bajak laut tersebut ? Apakah ia hanya tokoh fiktif atau tokoh yang punya padanan nyata dalam sejarah?
Bajak laut yang digambarkan begitu bodoh dalam komik Asterix dan Obelix tidak lain adalah “Si Janggut Merah”, seorang bajak laut yang pernah begitu ditakuti di Eropa. Nama lengkapnya Khairudin Barbarossa, Pelaut tangguh yang menguasai perairan Medireriania (laut tengah) pada paruh pertama abad ke-16. Khairudin? Kalau begitu dia adalah seorang Muslim? Ya, dia adalah seorang muslim, bahkan pahlawan Muslim yang berjiahad membela kepentingan umat dari serangan Salabis? Media-media barat diantaranya komik Asterix tadi, telah berhasil menampilkan citra Barbarosa yang sungguh bertolak belakang dengan kenyataan yang sebenarnya.

Khairudin adalah seorang pejuang muslim yang lahir di pulau Lesbos, sebelah barat Izmir, Turki. Belakangan ini lebih dikenal sebagai Barbarosa, karena jenggotnya yang lebat dan berwarna merah.
Tahun kelahiran beliau tidak diketahui secara pasti. Namun perkiraan  ia sudah menginjak remaja pada saat Granada, wilayah Muslim terakhir di Spanyol, jatuh ketangan Kristen pada tahun 1942.

Kabar kejatuhan kaum Muslimin di Spanyol dan Portugis memang senter terdengar di penjuru Laut Tengah. Kaum muslim Spanyol terusir secara menghinakan dari negri yang telah dibangun berabad-abad oleh kaum muslimin itu kenegara-negara Afrika Utara.
Sebagian lainnya yang berusaha bertahan atau sempat mengungsi jatuh dalam penyiksaan sadis salibis yang sangat tak berprikemanusian. Semua kabar ini tetu saja membuat darah keimanan dan ukhuwah kaum muslimin yang mendengarnya menjadi bergejolak. Tak terkecuali dengan Khairudin. Ia tidak bisa duduk dengan tenang mendengarkan segala bentuk kezaliman kristen Eropa tersebut. Terlebih lagi antara tahun 1505 dan 1511, Spanyol dan Portugis melakukan serangan-serangan unutk menguasai beberapa wilayah Afrika Utara.

Khairudin bersama kakaknya Aruj yang bertanggungjawab mengamankan perairan Yunani bagi daulah Usmaniyah kemudian memutuskan untuk bertindak. Mereka memainkan peranan penting dalam menyelamatkan pengungsi muslim dari Granada dn dalam mengacaukan maksud-maksud buruk armada kristen Spanyol dan Portugis. Kedua armada kristen ini tidak hanya berusaha menguasai wilayah-wilayah Afrika Utara , tetapi mereka juga mengangkut orang-orang afrika untuk dijual sebagai budak di Eropa. Aksi Aruj dan Khairuddin di laut Tengah memberikan banyak kerugian bagi kapal-kapal Eropa. Pihak mush menyebut mereka sebagai “bajak laut”, gelar yang terus melekat di benak masyarakat Eropa bahkan kaum mulimin hingga hari ini.

Aruj adalah seorang pemimpin lautan yang sangat tangguh dan ditakuti lawan. Namun, penghianatan dari dalam menyebabkan ia terbunuh oleh pasukan Spanyol dalam suatu pertempuran  laut dahsyat di tahun 1518. Sejak saat itu, Khairudin menggantikan peran kakaknya sebagai pemimpin armada muslim, dan kerugian yang ia timbulkan terhadap musuh jauh lebih besar lagi. Kemampuan handal Khairudin serta dedikasinya yang tinggi menimbulkan kepercayaan Sultan Turki terhadapnya. Ia ditetapkan sebagai penguasa Aljazair dan diberi tanggung jawab untuk mengamankan seluruh wilayah perairan Afrika Utara.

Sepanjang masa hidupnya hingga tahun 1546, ia menjadi penguasa yang disenggani di Laut Tengah. Perekonomian dan perdagangan Eropa Kristen mendapat kerugian besar. Armada laut dan kota-kota mereka mendapat ancaman yang sangat serius. Raja-raja Eropa ternama seperti Karel II dan Karel V dari Spanyol serta Chales V, pimpinan tertinggi Holy Roman Empire, mengirimkan pasukan besar untuk menghadapi Khairuddin dan pasukannya, tapi tak satu pun yang berhasil mengalahkannya.

Khairuddin  Barbarossa memperoleh tempat terhormat dalam tradisi keperwiraan Turki Utsmani. Nama besarnya juga sangat disenggani oleh orang-orang Eropa, walaupun hanya sebagai seorang “bajak laut”. Namun, boleh jadi ia adalah “bajak laut” terbesar sepanjang sejarah perbajalautan dunia. Bagi Eropa, ia adalah momok yang sangat menakutkan. Namun bagi kaum muslimini ia adalah sosok pahlawan besar yang telah membela hak-hak keimanan dan ukhuwah saudara-saudaranya yang teraniaya.
Sumber:
  1. Encarta Encyclopedia
  2. Muhammad Ali Quthub. 1993. Fakta Pembataian Muslim di Andalusia. Solo : Pustaka Mantiq