Pages

Subscribe:
  • Tuti Nurbaeti

    Mencoba untuk aktif di dunia maya dengan terus belajar dan belajar mencari pengetahuan baru

  • Mencoba untuk bermimpi

    Dunia itu ternyata luas juga, aku hanya bisa menjelajahi sedikit dari dunia itu. Sekarang ku mencoba menjelajah dunia hanya sekadar melihat dari gambaran maya

  • PSAA Tumpuan Harapan

    Jln. Mangunharja No. 23 Linggawangi Leuwisari Tasikmalya 46464...

Sabtu, 03 Maret 2012

Khairudin Barbarosa

oleh : Imron Amrullah
Dikutif dari Daarut Tarbiyah Edisi Perdana, Th, I/ Rabbi’ul Akhir 1424/ Juni 2003
Bagi anda yang pernah Membaca komik Asterix tentu mengenali sosok bajak laut apes yang selalu jadi bulan-bulanan Asterix dan Obelix yang merupakan orang-orang Galia, Pracis kuno. Bajak laut dengan jenggot berwarna merah itu berikut teman-temannya selalu saja digambarkan sebagai kumpulan bajak laut yang bernasib sial dan gagal didalam profesinya, siapakah sebenarnya bajak laut tersebut ? Apakah ia hanya tokoh fiktif atau tokoh yang punya padanan nyata dalam sejarah?
Bajak laut yang digambarkan begitu bodoh dalam komik Asterix dan Obelix tidak lain adalah “Si Janggut Merah”, seorang bajak laut yang pernah begitu ditakuti di Eropa. Nama lengkapnya Khairudin Barbarossa, Pelaut tangguh yang menguasai perairan Medireriania (laut tengah) pada paruh pertama abad ke-16. Khairudin? Kalau begitu dia adalah seorang Muslim? Ya, dia adalah seorang muslim, bahkan pahlawan Muslim yang berjiahad membela kepentingan umat dari serangan Salabis? Media-media barat diantaranya komik Asterix tadi, telah berhasil menampilkan citra Barbarosa yang sungguh bertolak belakang dengan kenyataan yang sebenarnya.

Khairudin adalah seorang pejuang muslim yang lahir di pulau Lesbos, sebelah barat Izmir, Turki. Belakangan ini lebih dikenal sebagai Barbarosa, karena jenggotnya yang lebat dan berwarna merah.
Tahun kelahiran beliau tidak diketahui secara pasti. Namun perkiraan  ia sudah menginjak remaja pada saat Granada, wilayah Muslim terakhir di Spanyol, jatuh ketangan Kristen pada tahun 1942.

Kabar kejatuhan kaum Muslimin di Spanyol dan Portugis memang senter terdengar di penjuru Laut Tengah. Kaum muslim Spanyol terusir secara menghinakan dari negri yang telah dibangun berabad-abad oleh kaum muslimin itu kenegara-negara Afrika Utara.
Sebagian lainnya yang berusaha bertahan atau sempat mengungsi jatuh dalam penyiksaan sadis salibis yang sangat tak berprikemanusian. Semua kabar ini tetu saja membuat darah keimanan dan ukhuwah kaum muslimin yang mendengarnya menjadi bergejolak. Tak terkecuali dengan Khairudin. Ia tidak bisa duduk dengan tenang mendengarkan segala bentuk kezaliman kristen Eropa tersebut. Terlebih lagi antara tahun 1505 dan 1511, Spanyol dan Portugis melakukan serangan-serangan unutk menguasai beberapa wilayah Afrika Utara.

Khairudin bersama kakaknya Aruj yang bertanggungjawab mengamankan perairan Yunani bagi daulah Usmaniyah kemudian memutuskan untuk bertindak. Mereka memainkan peranan penting dalam menyelamatkan pengungsi muslim dari Granada dn dalam mengacaukan maksud-maksud buruk armada kristen Spanyol dan Portugis. Kedua armada kristen ini tidak hanya berusaha menguasai wilayah-wilayah Afrika Utara , tetapi mereka juga mengangkut orang-orang afrika untuk dijual sebagai budak di Eropa. Aksi Aruj dan Khairuddin di laut Tengah memberikan banyak kerugian bagi kapal-kapal Eropa. Pihak mush menyebut mereka sebagai “bajak laut”, gelar yang terus melekat di benak masyarakat Eropa bahkan kaum mulimin hingga hari ini.

Aruj adalah seorang pemimpin lautan yang sangat tangguh dan ditakuti lawan. Namun, penghianatan dari dalam menyebabkan ia terbunuh oleh pasukan Spanyol dalam suatu pertempuran  laut dahsyat di tahun 1518. Sejak saat itu, Khairudin menggantikan peran kakaknya sebagai pemimpin armada muslim, dan kerugian yang ia timbulkan terhadap musuh jauh lebih besar lagi. Kemampuan handal Khairudin serta dedikasinya yang tinggi menimbulkan kepercayaan Sultan Turki terhadapnya. Ia ditetapkan sebagai penguasa Aljazair dan diberi tanggung jawab untuk mengamankan seluruh wilayah perairan Afrika Utara.

Sepanjang masa hidupnya hingga tahun 1546, ia menjadi penguasa yang disenggani di Laut Tengah. Perekonomian dan perdagangan Eropa Kristen mendapat kerugian besar. Armada laut dan kota-kota mereka mendapat ancaman yang sangat serius. Raja-raja Eropa ternama seperti Karel II dan Karel V dari Spanyol serta Chales V, pimpinan tertinggi Holy Roman Empire, mengirimkan pasukan besar untuk menghadapi Khairuddin dan pasukannya, tapi tak satu pun yang berhasil mengalahkannya.

Khairuddin  Barbarossa memperoleh tempat terhormat dalam tradisi keperwiraan Turki Utsmani. Nama besarnya juga sangat disenggani oleh orang-orang Eropa, walaupun hanya sebagai seorang “bajak laut”. Namun, boleh jadi ia adalah “bajak laut” terbesar sepanjang sejarah perbajalautan dunia. Bagi Eropa, ia adalah momok yang sangat menakutkan. Namun bagi kaum muslimini ia adalah sosok pahlawan besar yang telah membela hak-hak keimanan dan ukhuwah saudara-saudaranya yang teraniaya.
Sumber:
  1. Encarta Encyclopedia
  2. Muhammad Ali Quthub. 1993. Fakta Pembataian Muslim di Andalusia. Solo : Pustaka Mantiq

0 komentar:

Posting Komentar